Buku Puisi: Persinggahan Perangai Sepi
Persinggahan Perangai Sepi (antologi puisi) | Wawan Kurn | 13 x 19 ; 118 hlm | ISBN 978-602-7949-13-3 | Garudhawaca, Yogyakarta, Nove...
Persinggahan Perangai Sepi (antologi puisi) | Wawan Kurn | 13 x 19 ; 118 hlm | ISBN 978-602-7949-13-3 | Garudhawaca, Yogyakarta, November 2013
“Beruntunglah
Wawan, seorang anak muda yang memiliki semua keberuntungan itu. Dan
yang lebih beruntung tentu kita yang berkesempatan membaca, mengecap,
menyantap dan mencerna makna. Menulis dan membaca selalu menjadi
penyeimbang gizi kehidupan untuk menjaga nurani agar tetap sehat dan
terang menyala. Selamat berkobar ananda Wawan, tetaplah riang berbagi
terang.” - Tatty Elmir, Penulis novel Keydo, Pendiri ASA Indonesia dan Forum Indonesia Muda.
“Pada
mulanya, kata ada demi dirinya sendiri. Lalu kita menerakan makna
atasnya. Wawan Kurn menyebutnya, teguran untuk diri sendiri. Apapun itu,
lewat kumpulan puisi ini, Wawan mengajak kita menyigi jejak cinta
dengan sederhana dan bersahaja. Senang bisa membaca kumpulan sajak ini.”
- Khrisna Pabichara, penyuka prosa dan puisi.
“Puisi
ini ‘mengguruiku’. Bahwa puisi tak perlu dipersulit agar indah. Bahwa
puisi tak butuh kamus khusus agar berdiksi syahdu. Semua akan indah pada
maknanya.” - Gegge Mappangewa, Penulis novel Best Seller Lontara Rindu.
“Saya
selalu menyukai puisi. Bagaimana permainan kata-kata diciptakan untuk
mendefinisikan sebuah makna. Saya menyukai ‘Persinggahan Perangai Sepi’.
Ada cinta yang bicara, kenangan, harapan, dan renungan terhadap puisi
itu sendiri. Mari nikmati, mari ikut singgah dan meresapi sepi.” - Robin Wijaya, Penulis novel Before Us, Menunggu, Roma, dan kontributor beberapa antologi.
“Wawan
Kurn! Sebelum saya membaca naskah puisimu ini, saya menyiapkan
secangkir kopi. Namun, tak sekalipun saya menyuruput kopi itu hingga
selesai kubaca puisi-puisimu ini. Puisimu begitu membuat saya gelisah.
Begitulah, ‘menggelisahkan’ adalah kesuksesan awal sebuah puisi.” - Dul Abdul Rahman, sastrawan dan pekerja budaya.
Wawan Kurn,
lahir di Pinrang 4 Maret 1992. Saat ini penulis, masih berstatus
mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar.
Karya-karyanya pernah dimuat di Koran Tempo Makassar, Harian Fajar Makassar, Tribun Timur Makassar, Republika, okezone.com, Koran Sindo, Kompas (Kompas
Kampus). Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, penulis
mendapatkan penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagai penulis artikel pendidikan terbaik pertama pada tahun 2012.
Karya-karya lainnya juga pernah termuat dalam beberapa antologi kumpulan
tulisan, Secret of Writing (2011), Fiksi Surat Cinta (2012), Senja di pekuburan Rindu (2011), Psikolog(is) Makassar (2013), kumpulan cerpen, Fugue (2013) dan kumpulan puisi, Sajak Pohon Bakau (2011), Wasiat Cinta (Mimbar Penyair Makassar, 2013), Darah di Bumi Syuhada’ (2013), Puisi Menolak Korupsi Jilid 2 (2013).
____
____
Pemesanan dapat dilakukan di twitter @garudhawaca atau klik di sini
2 comments
keren ih wawan..kalol mau esen bukunya dimana wan?
ReplyBIsa pesan langsung di twitternya penerbit https://twitter.com/garutdhawaca :)
Reply